Permata-mutiara-maja.id,
Tangerang – Pasar rumah
sederhana di kawasan Maja, Lebak, Banten masih sangat bergairah. Maka dari itu,
PT Bukit Nusa Indah Perkasa atau BNIP meluncurkan hunian Permata Mutiara Maja.
PT Bukit Nusa Indah Perkasa atau BNIP menyiapkan
lahan seluas 200 ha lahan untuk pengembangan Perumahan Permata Mutiara Maja di Lebak, Banten. Saat
ini sudah 50 hektar lahan yang sudah dikembangkan dengan total 2000 unit rumah
tapak.
BNIP membuka sebuah klaster baru yaitu klaster Topaz
seluas 6,8 hektare. Cluster dengan total unit rumah mencapai 642 unit itu dibuka
menyusul tingginya permintaan masyarakat. Sebelumnya BNIP meluncurkan tipe
Lotus di klaster Orion pada bulan Juli 2019. Rumah dengan luas bangunan (LB) 27
meter persegi dan luas tanah (LT) 60 meter persegi dengan dua kamar tidur.
Saat ini Permata Mutiara Maja memasarkan unit rumah
mulai dari tipe 22/60 sampai tipe 36/90 dengan harga mulai dari Rp 130 juta
sampai Rp 200 jutaan. Selain itu, ada juga unit ruko 1 lantai dan 2 lantai
dengan harga Rp 300 jutaan. Rencananya tahun ini Permata Mutiara Maja akan
meluncurkan 2 klaster, terdiri dari satu klaster untuk unit subsidi dan 1
klaster untuk unit non subsidi atau komersil.
Tahun 2019 lalu, Permata Mutiara Maja berhasil
menjual 1.500 unit. Target penjualan tahun 2020 masih sama dengan tahun lalu,
yaitu 1.500 unit di mana komposisi unit non subsidi lebih banyak.
Permata Mutiara Maja akan mulai fokus menjual unit
rumah non subsidi di tahun 2020. Permata Mutiara Maja sudah menjual rumah
subsidi dari tahun 2016. Sudah waktunya Permata Mutiara Hijau upgrade masuk ke pasar komersil menengah
ke bawah. Harga unit rumah komersil yang paling mahal masih di bawah Rp 300
juta.
BNIP mengembangkan perumahan Permata Mutiara Maja
dengan konsep modern dan ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau
MBR. Rencananya rumah bersubsidi di Permata Mutiara Maja akan dibangun sebanyak
5.000 unit. (EC)